Jumat, 15 Oktober 2010

Tanpa Visa, Mereka Berani Masuk Negara Lain

Tercatat sudah puluhan calon mahasiswa baru Al Azhar University datang dari Negara kita tanpa dibekali dengan ishol dan visa pelajar. Usut punya usut mereka ingin sampai di Kairo sebelum ditutupnya ikhtibar qobul. Dan misi utama dari kenekadan tadi tidak lain hanya untuk menghindari penundaan masuk kuliah selama setahun sebagaimana kejadian yang menimpa mahasiswa-mahasiswa angkatan 2008 dan 2009 dikarenakan keterlambatan dalam berangkat. Mereka pikir dengan kedatangan mereka yang lebih awal akan dapat menolong. Akan tetapi pada kenyatanya malah marabahaya yang tidak segan-segan menguntitnya.

Ishol merupakan surat sakti yang harus dimiliki setiap calon mahasiswa Azhar, tanpanya calon mahasiswa Azhar mustahil dapat mengikuti ihtibar qobul, apalagi masuk kuliah. Dengan tidak adanya ishol otomatis nasib mereka akan juga terkatung-katung plus tidak punya jaminan tinggal, mengapa? karena salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam pengajuan perpanjangan visa adalah adanya tashdiq, dan tashdiq tersebut dapat diperoleh ketika seorang mahasiswa benar-benar sudah terdaftar dalam bangku kuliah dengan sebelumnya mengikuti ihtibar qobul (tes penerimaan maba). Lantas, upaya apa yang harus dilakukan agar tidak terulang tahun-tahun berikutnya?

Dalam hal ini, tidak bijak jika kecerobohan yang dilakukan beberapa calon maba tadi ditimpakan kepada mereka secara mutlak Karena ada pihak-pihak lain yang lebih patut untuk dimintai pertanggung jawaban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar