Jumat, 22 Oktober 2010

Mengenal Kristen Koptik

Pertikain berkepanjangan antara kaum kristiany dan kaum muslimin diberbagai penjuru dunia kayaknya tidak ada habis-habisnya. Masing-masing pihak mengklaim bahwa dirinya lah pihak yang di dzolimi dan berusaha untuk melawan ketidak adilan yang mereka alami. Hal inilah yang menimbulkan sengketa ini akan terus menerus menghangat. Apalagi kalau sesekali disulut.

Setiap orang yang beragama pasti akan merasa sumuk dan gerah bila saudara-saudaranya seiman menerima perlakuan kurang baik dari pemeluk agama lain. Apalagi bagi yang masuk dalam kategori Fanatik buta, pasti mereka akan berusaha menuntut balas dengan pembalasan yang setimpal bahkan kalau bisa melebihinya. 

Dan tulisan dibawah ini berusaha mengurangi ketegangan saraf diantara kaum kristiany dan kaum muslimin. Yuk… kita baca bareng-bareng.

Google
tanda kaum Coptic, berupa tato ditangan kanan. sumber: Google

Di dekat syaqoh (kost) kami, tepatnya 200 M. ke arah utara, berdiri bangunan tinggi kokoh dengan symbol besar berupa tanda silang dan tulisan besar dengan bahasa arab di dindingnya “Kanisah Maryam Al ‘Adzra Lil Aqbath” atau kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berbunyi ”Gereja Coptic Maryam Perawan Suci”.

Berbeda dengan kaum Kristiany pada umumnya, gereja ini mengadakan kebaktian pada setiap hari Jum’at, waktunya pun bersamaan dengan pelaksanaan sholat jum’at, Sehingga kalau kami mau melaksanakan sholat jum’at pasti berpapasan dengan para pemeluk agama ini. Kebetulan masjid yang biasa kami tempati untuk melaksanakan sholat jum’at berada 30 M. sebelah utara dari gereja.

Kesan yang dapat kami tangkap dari para pemeluk kristen Coptik dan kaum muslimin disini adalah mereka saling menghargai dan sangat bertoleransi sehingga terbina hubungan yang harmonis. Terbukti dengan tidak adanya gangguan terhadap kaum Coptik yang terhitung sebagai kaum minoritas dalam menjalankan keyakinannya, dan penghargaan yang besar dari mereka kepada kaum muslimin sebagai kaum mayoritas. Contohnya adalah dengan tidak berlalu lalang dan mengecilkan volume suara kebaktian mereka bila sholat Jum’at dilaksanakan.

Hal lain yang membuat kami terheran-heran lagi adalah adanya kegiatan selama sebulan penuh pada bulan Ramadhan. Mereka melaksanakan semacam kebaktian persis ketika kaum muslimin sedang menjalankan ibadah sholat Taraweh. Kegiatan mereka akan semakin semarak bila masuk sepuluh ahir bulan Ramadhan, mereka akan semakin giat dalam beribadah. Seperti halnya apa yang dilakukan oleh kaum muslimin. 

Tidak berhenti disitu saja keheranan kami, para pemeluk Kristen Coptik ini juga menggelar Bazar-bazar murah yang diperuntukan bagi umum dan pembagian sembako bagi masyarakat yang tidak mampu. Mereka juga memasang lampu-lampu dan pernak-pernik pada gereja sebagai tanda ikut berbahagia menyambut bulan Ramadhan. Sehingga kami merasa kebahagian menyambut Ramadhan tidak dimiliki oleh kaum muslimin saja, akan tetapi juga dirasakan oleh mereka.

Katanya kaum Coptik mengimani salah satu surat dalam Al Qur’an yang menceritakan tentang dewi Maryam. Dan menurut salah satu sumber, tata cara ibadah mereka juga mirip dengan ibadah sholat. Mungkin inilah yang menjadikan hubungan antar pemeluk agama disini sangat harmonis.

Lokasi: Wadi hof, Zahra, Helwan, Kairo, Mesir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar