Minggu, 28 April 2013

Kenakalan Syeikh Mutawalli Sya'rawi

Kenakalan Syeikh Mutawalli Sya'rawi


Syekh Mutawalli Sya'rawi adalah salah satu dari sekian ulama yang diawal perjalanan mencari ilmu mengalami pergolakan batin yang cukup serius. Sya'rawi kecil kala itu sama sekali tidak tertarik untuk mempelajari ilmu agama, apalagi mendalaminya. Akan tetapi, sang bapak punya firasat bahwa Sya'rawi akan menjadi ulama besar dikelak kemudian hari. Maka, disusunlah rencana agar Sya'rawi dapat menimba ilmu agama, walaupun dengan cara memaksanya.

Institusi yang sedari dulu hingga sekarang menelorkan sederet ulama besar sekaligus berpredikat wali di bumi Kinanah ini adalah Al Azhar. Maka, sang bapak pun berkeinginan agar Sya'rawi masuk di Al Azhar.


Seleksi penerimaan di ma'had Al Azhar menyaratkan bagi setiap pendaftar hapal beberapa juz dari Al Qur'an dengan tartil. Sya'rawi telah hapal 30 juz dengan lancar dan benar. Ia mengaji Al Qur'am langsung kepada bapaknya yang juga seorang Alim.


Ketika tiba giliran Sya'rawi maju menghadap tim seleksi, mereka dibuat kaget. tak satupun dari soal mampu dijawab oleh Sya'rawi. Sya'rawi dengan sengaja membuat jawaban salah dan pura-pura tidak hapal. Dengan masgul mereka mendatangkan sang bapak. Kemudian beliau menjelaskan bahwa Sya'rawi sengaja membuat jawaban salah agar tidak masuk ke ma'had Al Azhar. Dengan pengakuan ini, usaha Sya'rawi gagal. Ia terdaftar sebagai siswa ma'had Al Azhar.


Beberapa waktu Sya'rawi merasa terkekang dan merasa bahwa ia tidak cocok dengan Al Azhar. Usaha untuk keluar dari Al Ahar tidak sekali dua kali ia rencanakan. Misal saja, ketika ia ditanya buku apa saja yang harus dibeli, maka ia dengan cekatan menjawab bahwa kitab yang harus dibeli adalah kitab ini dan itu yang jumlahnya berjilid-jilid. Jika bapaknya tidak percaya ia akan memperalat temannya agar bersandiwara di depan bapaknya ketika datang menjenguk, mengiyakan apa yang dituntut oleh Sya'rawi. Padahal, kitab muqorror hanya beberapa buah saja.


Dari akal busuk ini, Sya'rawi kena batunya. Kebencian terhadap ilmu agama berubah menjadi bronto. Kitab-kitab yang dibelikan oleh bapaknya ia lahap dengan rakus. tak berhenti disitu, koleksi perpustakaan juga ia santap. Makanya, kedalamam ilmu beliau tidak ada yang menyangsikan.

Di ahir cerita, beliau terkenal mempunyai
haibah yang luar biasa. Disamping itu, beliau juga mempunyai keramat dan terkenal sebagai orang yang dianugerahi dengan ilmu laduni. Perkataan dan jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan seakan lamgsung bersumber dari pemberi ilmu. Beliau juga diterima oleh setiap kalangan, dari pejabat hingga rakyat melarat dan dari orang awam sampai cendekiawan.

Sebagaimana diceritakan oleh Syaikh Dr. Fathi Abdurrahman Hijazy.

Lahu Al Fatihah.