Tangis, Nil dan Jodoh
Abdul Malik bin Marwan,
Khalifah Bani Umayah itu asyik berdebat dengan salah satu pentolan ulama Khawarij.
Ditengah asyik-masyuk berdebat, tangis anaknya pecah. Ia menerobos ruang
perdebatan dan memaksa Abdul Malik menggendongnya; agar tangsinya reda. Si
Khawarij seketika berkata, "Sudahlah! jangan kau paksa anakmu untuk diam. Sebab
tangisan akan memberinya banyak manfaat dikelak kemudian hari. Tangisan akan
membuat tulang rahang menjadi lebar sehingga suaranya
akan lantang dan cetar. Tangisan juga akan membuat otaknya semakin cerdas.
Sebab, dengan menangis beban diotaknya akan keluar. Hal itu akan merangsang kerja
otak."
***