Kamis, 29 Agustus 2013

Andra, Malang dan Kemalangan

Malang adalah kemalangan. Malang, sudah suratan takdir menjadi penghalang, sebagaimana dulu Sunan Mataram terhalang dalam ekspansi kekuasaan. Malang adalah penghalang, penghalang andra mendapatkan Neyla.  Malang selalu menghadirkan kegetiran  sebagaiaman arti malang dalam prasasti Raja Balitung dan prasasti Mantyasih. Malangkusheswara adalah kecurangan, kepalsuan, dan kebatilan.

Malang adalah kemalangan. Kemalangan bagi Andra, anak desa yang dibully cinta oleh gadis sarjana. Ya, sarjana yang pada awal mulanya seperti "Zahrana", seorang sarjana yang mau menerima pinangan tukang kerupuk keliling. Dan nyatanya, di ahir cerita, si tukang kerupuk menjadi pengantin sang bidadari, dijemput Izrail melalui kereta api cepat jurusan Surabaya-Jakarta. Sementara si Andra, menikah dengan kesendirian dan kesepian, sang sarjana, gadis pujaannya itu tak tau dimana rimbanya, entah dibawa angin atau dirundung penyesalan karena tersadar bahwa si Andra cuman bujang desa, tanpa pendidikan dan masa depan.

Malang adalah penghalang. Bagaimanapun adanya, dan kapanpun zamanya, kemiskinan adalah bagian tak terpisahkan dari tetesan air mata. Bagaimanapun adanya, si miskin dan si kaya tidak dapat disatukan begitu saja. Walaupun dalam satu waktu, si miskin bersanding dengan si kaya, si kaya psati menaruh harapan akan adanya timbal balik dari si miskin. Sebagaimana Sultan Trenggono memilih si santri miskin untuk dijadikan menantu. Ya, Raden Santri punya nilai lebih yang memungkin Sultan Trenggono memungutnya menjadi menanti.Sedang si Andra, apa yang mau dijadikan tebusan dari dirinya supaya bisa bersanding dengan putri keraton yang sarjana itu. 

Andra sekarang majnun. majnun yang sebenar-benarnya majnun. Bukan kegilaan dari Qais yang merindukan Laila. Bagaimanapun, Laila masih dapat diendus dalam sukunya. Semerbak badannya masih dapat dinikmati melalui bisisk angin. sementara si Andra hanya dapat meraba angin, bahwa sigadis sarjana pujaannya telah dibawa bianglala.

Derita Andra tak kurang dari perih Tegar ketika turun dari gunung Rinjani dengan membawa  hati penuh luka. Luka yang sepantas dan sepatutnya akan menjadi bunga warna-warni penuh cinta bila saja ia paham akan makna kesempatan. Nyatanya, kesempatan memperdayanya. Ia merasa aman dengan waktu yang telah memberi kesempatan kebersamaan dengan Rosie selama dua puluh tahun. Nyatanya, dua puluh tahun tak memberinya kesempatan untuk dapat mengatakan cinta kepada gadis pujaanya. Dan, Nathan datang pada waktu yang tepat. Rosie terpikat. Waktu dua bulan dapat mengubur kesempatan selama dua puluh tahun. Andra dicurangi waktu, ia tak lagi perlu memahamai kata kesempatan. Kesempatan adalah ketika sigadis menghilang dengan sebelumnya menitipkan belati berasarung cinta. 

Malang adalah kecurangan, dan kepalsuan.