Minggu, 22 Agustus 2010

Biografi Imam Syafi'i

-->

Biografi Singkat Pendiri Madzab Syafi'I

Madzhab Syafi'I didirikan oleh Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman bin Syafi' bin Saib bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Abdul Muthalib bin Abdi Manaf atau yang lebih terkenal dengan sebutan Imam Syafi'I  (dinisbatkan pada kakek beliau yang bernama Syafi' bin Saib). Beliau di lahirkan di daerah Ghaza Palestina pada tahun 150 H. dan meninggal di Mesir pada tahun 204 H. dalam usia 54 tahun

Pengembaraan ilmu

Petualangan imam Syafi'I dalam menuntut ilmu bermula ketika sang ibu mengajak beliau berhijrah dari tanah kelahirannya di Ghaza menuju tanah suci Mekah. Pada waktu itu umur beliau masih balita. Mula-mula beliau belajar Al Qur'an kepada ulama kota Mekah, dan belum menginjak umur 7 tahun beliau sudah mampu menghafalnya di luar kepala. Kemudian diteruskan dengan belajar kepada ulama-ulama besar Mekah dengan keberagaman ilmu yang mereka kuasai. Diantaranya adalah Ismail bin Qostantin, Sufyan bin Uyainah (seorang ahli hadits), Muslim bin Kholid Azzanjy (pakar fiqh), Sa'id bin Salim Al Qoddah, Dawud bin Abdurrahman Al 'Atthar, dan Abdul Majid bin Abdul Aziz bin Ubay.
Setelah merasa cukup belajar pada ulama-ulama Mekah, beliau meneruskan pengembaraan intelektualnya ke Madinah. Pada waktu itu, ulama yang paling menonjol di Madinah adalah Imam Malik bin Anas, muallif kitab Muwatho'. Beliau ingin sekali belajar langsung kepada Imam Malik, akan tetapi melihat Syai'I yang masih berumur 13 tahun, imam Malik menganggap Syafi'i kecil belum layak untuk menerima pengajian langsung dari beliau, dan diperintahkannya untuk mengaji kepada murid-murid seniornya terlebih dahulu.  Setelah Syafi'I kecil mengaji kepada murid-murid seniornya, baru Syafi'I disuruh menghadap dan membacakan apa yang baru saja ia pelajari. Imam Malik terkagum-kagum akan bacaan Syafi'I yang bagus dan teliti, dan langsung memberikan perhatian husus kepada Syafi'I kecil. Beliau belajar kepada imam Malik selama 15 tahun, yaitu dari tahun 164 H. sampai tahun 179 H.

Selain belajar intensif kepada imam Malik, beliau juga belajar kepada Ibrahim bin Sa'ad Al Anshory, Abdul Aziz bin Muhammad Ad Darowardy, Ibrahim bin Abi Yahya Al Aslamy, Muhammad bin Sa'id bin Abi Fadik dan Abdullah bin Nafi' As Shoigh

Kemudian menuju Baghdad pada tahun 184 H. Disana belaiu secara intens belajar kepada imam Muhammad bin Hasan, seorang murid imam Abi Hanifah. Dari beliau , imam Syafi'I belajar tentang madzhad Hanafi secara mendalam dan juga mempelajari seluruh karya-karyanya. Disamping itu, imam Syafi'I juga belajar kepada imam Waki' bin Jarroh, Abdul Wahab bin Abdul majid Atsaqofy Abu Usamah Hammad bin Usamah Al Kufy, Ismail bin 'Ulayyah yang kesemuanya adalah para penghafal hadits nabi. Setelah merasa cukup, imam Syafi'I kembali ke Mekah untuk menggelar pengajian perdananya.

Beliau berumur 45 tahun ketika meninggalkan Mekah menuju ke Baghdad dalam rangka menyebar luaskan buah pemikirannya. Di Baghdad inilah, buah pemikiran Syafi'I dapat diterima secara luas dan mampu memberikan corak baru dalam kehidupan dan dunia intelektual penduduk Baghdad. Dari sinilah cikal bakal madzhab Syafi'I tersemai dan akan tumbuh menjadi madzhab yang dipeluk oleh mayoritas umat islam di seluruh dunia, terutama di kawasan Asia tenggara pada umumnya dan hususnya di Indonesia.

Setelah beberapa lama tinggal di Baghdad, beliau kembali ke Mekah, dan setelah itu  kembali lagi ke Baghdad untuk ketiga kalinya pada tahun 198 H.. Akan tetapi beliau hanya tinggal beberapa bulan di Baghdad. Kemudian  meneruskan perjalanannya menuju Mesir sampai Alloh memanggilnya pada tahun 204 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar