Kamis, 18 November 2010

Berburu Berkah Di Negri Para Nabi #2

Setelah cukup lama berada di makam Imam Syafi'i -biasanya istirahat sebentar karena lumayan capek- perjalanan ziarah dilanjutkan dengan tujuan sahabat Uqbah bin Amir, sahabat Muhammad bin Hanafiyah, sahabat Abu Zir Al Ghiffary, Al hafidz Ibnu Hajar Al 'Asqolany, Rabi'ah Al Adawiyah, Dzun Nun Al Mishry, Imam Laits, Abu Zuhur dan masih banyak lagi ulama-ulama dan salafu sholih yang kami temui sepanjang perjalanan dari Imam Syafi'i menuju makam sahabat Uqbah bin Amir yang hanya berjarak sekitar 1 km.

Jalan Menuju Makam
Untuk menuju ke makam-makam tadi, cara satu-satunya yang dapat kita tempuh adalah dengan berjalan kaki. Disamping dekat, antara makam satu dengan lainnya hanya berjarak beberapa meter dan jalan yang dilalui juga merupakan jalan setapak satu arah yang hanya bisa dilewati satu mobil. Kalaupun hendak memaksakan diri naik mobil, kita akan merasa capek sendiri dengan beberapa kali naik turun mobil. Dan terutama bagi yang tidak terlalu paham dengan rute makam-makam tadi dijamin tidak akan menemukannya, karena makam-makam Ulama yang kita ziarahi berupa bangunan lawas yang tidak terurus, penanda makam juga sudah usang. Walhasil perlu kejelian untuk dapat menemukannya.

Makam pertama yang kita temui adalah makam Al Khafidz Ibnu Hajar Al 'Asqolany. Makam beliau berada tempat disamping jalan yang berada dalam kawasan kumuh. Orang yang belum pernah mengunjungi dapat dipastikan tidak dapat mengetahuinya.

Tanda Makam Imam Ibnu Hajar

Area makam beliau berubah menjadi pasar hewan bila hari pasaran, bangunannya juga berupa batu bata tua yang sudah keriput disana-sini. Pintu masuknya hanya kelihatan separuh dan dipalang dari arah luar. Kita bisa mengetahui bahwa tempat itu merupakan makam Ibnu hajar dari tanda makam yang berada disamping pintu masuk yang terbuat dari batu marmer berukir nama beliau.
Makam Imam Ibnu hajar

Dari makam Imam Ibnu Hajar kita berjalan lurus menuju makam sahabat Muhammad bin Hanafiyah, Rabi'ah Al Adawiyah dan Dzun Nun Al Mishry yang berada dalam satu bangunan. Bangunan ketiga makam tokoh islam ini terbilang bagus. Pembangunannya diprakarsai oleh para pengikut Thoriqoh Ja'fariyah yang bisa kita baca pada pintu masuk makam. Makam ini selalu terkunci rapat, dan apabila ingin membukanya, kita harus izin kepada juru kunci yang berada tidak jauh dari makam. Juru kuncinya seorang perempuan tua yang sangat ramah dan baik hati. Dia pasti mengantar dengan senang hati bila kita meminta izin.

Memeluk Pusara Rabi'ah
Makam Rabi'ah (dalam ruang kaca) tampak sedikit makam sahabat Muhammad bin Hanafiyah dan yang tidak tampak di sebelahnya adalah makam Dzun Nun Al Mishry.


Perjalanan berlanjut dengan mengunjungi makam Uqbah bin Amir, salah seorang sahabat nabi yang ikut dalam penyebaran islam ke Mesir dan ikut pula membangun masjid yang pertama dibangun di benua Afrika, yaitu masjid Amru bin Ash yang berada di daerah Fushtat. jarak dari makam Rabi'ah menuju makam sahabat Uqbah cuma beberapa meter saja, tidak lebih dari 30 M. Disana kita akan disuguhi bangunan masjid yang kalau kita masuk kedalamnya akan terasa tentram dan damai dengan didahului melewati terowongan kuno sepanjang kurang lebih 10 M.

Prasasti Yang Berada Disebelah Pintu Terowongan

Masjid Uqbah bin Amir dari samping kanan. Di area ini ada puluhan makam salafu sholih.

Pusara Sahabat Uqbah Bin Amir yang berada dalam sebuah bilik dalam masjid.

1 komentar: