Selasa, 30 September 2014

Pendaftaran, Prospek Beasiswa dan Kuliah di Universitas al-Azhar



Pendaftaran, Prospek Beasiswa dan Kuliah di Universitas al-Azhar



Proses pendaftaran ke universitas al-Azhar dimulai ketika ada pengumuman dari Dikti bahwa lembaga yang bersangkutan telah membuka pendaftaran dan mengatur bagaimana tata pelaksanaannya. Biasanya, pelaksanaan pendaftaran dibuka pada bulan April. Syarat dan institusi mana saja yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan tes penerimaan diatur oleh Dikti. Biasanya, Dikti akan mewakilkan tes penerimaan kepada beberapa perguruan tinggi agama islam negri di Indonesia. Untuk wilayah Sumatera kepada IAIN ar-Raniry Aceh dan IAIN di Medan, untuk daerah jawa diwakilkan kepada UIN Jakarta, UIN jogja dan UIN Malang dan seterusnya.




Mulai tahun 2012 tes penerimaan melalui dua tahap. Tahap pertama, dari seluruh pendaftar diadakan tes penerimaan. Tes penerimaan ini biasanya diadakan antara bulan Mei dan Juni dan bertempat di perguruan tinggi yang telah tersebut diatas. Setelah pengumuman penerimaan keluar dan biasanya tersaring 600an pendaftar maka, diadakan tes yang kedua. Tes peneriman yang kedua ini diadakan di UIN Jakarta. Para penguji adalah dosen-dosen dari universitas al-Azhar yang sengaja didatangkan dari mesir dan wakil dari IAAI, wadah bagi alumni al-Azhar. Biasanya wakil dari IAAI adalah bapak Mukhlis Hanafi. Dari 600 orang yang lulus seleksi pertama itu akan disaring lagi menjadi skitar 300an. Dan yang berhasil lolos pada seleksi kedua dinyatakan berhak mendaftarkan diri di universitas al-Azhar.



Fungsi dari seleksi yang kedua tadi selain untuk menetukan siapa saja yang berhak mendaftarkan diri di universitas al-Azhar juga sebagai parameter apakah calon mahasiswa berhak kuliah langsung atau harus melewati daurah lughah. Jadi, nanti calon mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, adalah calon mahasiswa yang dalam seleksi penerimaan berada pada mustawa mutaqadim. Kelompok ini mendapatkan hak untuk langsung kuliah di al-Azhar di pagi hari dan pada sorenya mengikuti daurah lughah dalam waktu 2-3 bulan. Kedua, adalah calon mahasiswa yang nilainya tidak sampai pada derajat mutaqadim. Kelompok ini tidak bisa kuliah langsung di kampus. Mereka harus mengikuti daurah lughah dulu selama kurang lebih enam bulan.



Biaya dari daurah lughah adalah sekitar satu juta per mustawa. Satu mustawa (periode tingkatan) adalah satu setengah bulan. Biaya ini dibebankan kepada pribadi masing-masing calon mahasiswa. Perlu diketahui bahwa kebijakan seperti ini berlaku mulai tahun 2014/2015 dan telah disahkan oleh atase pendidikan RI di Kairo. langkah ini diambill dengan harapan calon mahasiswa dapat menguasai bahasa arab dengan baik sebelum melanjutkan ke bangku kuliah.



Beasiswa



Pengertian beasiswa disini adalah sejumlah dana yang diberikan oleh pemberi dana kepada mahasiswa agar proses belajar berjalan dengan baik. Penyandang dana atau pihak-pihak yang memberikan beasiswa disini terbilang cukup banyak dengan variasi dalam jumlah nominal pemberiannya. Pihak penyandang dana tidak ada yang dari pemerintah Indonesia. Jadi, pemahaman bahwa ada mahasiswa al-azhar yang berangkat melalui jalur beasiswa pengertiannya adalah pemerintah memberikan jalan kepada mahasiswa tersebut untuk mendapatkannya dari pihak al-Azhar secara langsung, dari mulai tiket pemberangkatan, biaya sekaligus tempat tinggal disana dan tiket pulang. Sebenarnya yang memberikan beasiswa adalah pihak al-Azhar.



Dapat kami sampaikan disini bahwa penyandang dana beasiswa disini cukup banyak. Kami contohkan mulai dari beasiswa yang diberikan oleh al-Azhar, beasiswa yang diberikan oleh Bait Zakat Kuwait, beasiswa oleh Majlis A’la, beasiswa dari WAMI, santunan dana dari berbagai muhsinin di mesir baik yang ada di kuliah atau dari muhsinin warga sekitar dan santunan dari BWAKM (pengelola zakat warga indonesia yang ada di Mesir). Dari semua pemberi beasiswa diatas, yang memberikan beasiswa dari mulai tiket keberangkatan, biaya dan tempat tinggal serta tiket pulang adalah al-Azhar. Jumlah mahasiswa yang mndapatkan beasiswa ini jumlahnya hanya sepuluh orang untuk tahun 2013. Pada tahun-tahun sebelumnya jumlahnya mencapai 120 an. Tapi dikarenakan adanya penyelewengan, maka mulai tahun 2012 dikurangi menjadi sepuluh orang.



Perlu disampaikan juga bahwa pihak al-Azhar membuka pintu selebar-lebarnya bagi mahasiswanya untuk mendapatkan beasiswa. Saratnya mudah, yaitu dengan cara si mahasiswa naik ke tingkat 2. Tidak ada persaratan harus dengan prestasi jayid. Asal naik ke tingkat 2, insya allah mulai tingkat 2 dia akan mendapatkan beasiswa. Beasiswa ini cukup untuk biaya hidup, sewa rumah dan keperluan kuliah. Walhasil, beasiswa dari al-Azhar dapat dikelompokan menjadi dua:



Pertama, beasiswa yang didapatkan sebelum dia masuk kuliah. Fasilitasnya meliputi tiket pemberangkatan, asrama (tempat tinggal), mendapatkan dana untuk kebutuhan sehari-hari dimulai semenjak dia datang ke Mesir dan terahir adalah tiket kepulangan. Perlu diingat, yang mendapatkan beasiswa ini hanya sekitar sepuluh orang.



Kedua, adalah beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa yang telah naik ke tingkat dua. Jadi, dia berangkat dengan biaya sendiri, selama tahun pertaama dia mengeluarkan biaya untuk keperluan sehari-hari. Setelah naik ke tingkat dua dia mengajukan beasiswa ke al-azhar dan setelah disetujui dia akan mendapatkan beasiswa yang cukup untuk keperluan sehari-hari dan mendapatkan hak untuk tinggal di Asraama al-Azhar. Tiket kepulangan juga ditanggung sendiri.



Beasiswa dari Bait Zakat Kuwait adalah beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa yang telah naik ke tingkat dua dengan sarat prestasi minimal jayid. Fasilitas dari beasiswa ini adalah dana untuk mencukupi keperluan sehari-hari, sewa rumah, pembelian keperluan kuliah dan tiket kepulangan. 

Untuk beasiswa dari WAMI, Majlis A’la dan lainnya jumlah nominal beasiswanya berkisar sekitar 200-300 pound. Beasiswa al-Azhar 550 pound dan bait zakat 450 an. Syekhul Azhar yang sekarang sangat perhatian dengan mahasiswanya, sehingga beliau menaikan beasiswa yang asalnya Cuma 160 pound menjadi 350 pound pada tahun 2011 dan pada tahun 2014 naik lagi menjadi 550 pound. Sedang beasiswa dari bait zakat berfluktuasi sesuai dengan naik turunnya dolar.



Sekian, semoga bermanfaat.



Adhi Maftuhin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar