Minggu, 07 Agustus 2011

TEROR

TEROR

   Memang terasa aneh –bahkan mengherankan- seruan Amerika –semenjak terjadinya pengeboman 11 September 2001- kepada negara-negara di dunia untuk mengobarkan perang dunia terhadap apa yang mereka namakan “TEROR” tanpa terlebih dahulu menyepakati atas makna kata “teror” ini!! Bahkan secara terus menerus menolak diadakannya konferensi internasional untuk membahas dan menyepakati  definisi kata “TEROR” tersebut.
Jika  kita anggap sikap Amerika tadi sebagai suatu sikap yang aneh dan mengherankan  -bahkan menimbulkan keraguan- maka rahasia dibalik sikap yang aneh, mengherankan, dan menimbulkan keraguan tadi adalah bahwa perang dunia baru telah diinginkan sebagian orang sebagai perang terhadap islam dibawah label “Teror”.
Bukti dari kenyataan ini –realitas yang terbilang tidak mungkin untuk disembunyikan- adalah:
1.      Presiden  Amerika George Bush Junior telah menggambarkan peperangan ini pada tanggal 16 September 2001 –yakni sebelum memulai identifikasi dalam kasus pengeboman 11 September- sebagai kampanye perang salib, yaitu perang keagamaan yang suci
2.      Usaha pembelaan diri dari penggambaran itu belum berhasil, dengan menggatakan: “Itu hanya kesalahan lisan”.. sampai-sampai pemimpin publikasi gereja Vatikan Kardinal Pasqualle Bourgomillo menguatkan tentang sensitifnya statemen yang diucapkan oleh Bush Junior itu dan motif mendasar dari perang Amerika. Ia berkata: “Disaat Vatikan mengajak untuk berpikir rasional, menyerukan diplomasi, dan mempertahankan hak internasional -peraturan internasional- disisi lain kita melihat ada kekuatan super –Amerika- yang dipimpin pemerintahan yang menganugerahi dirinya sendiri sebuah misi penyelamatan –suci- dan mengambil aksen serta kondisi perang salib.”[1]
3.      Sebagaimana diungkapakan Paus Vatikan Yohanes paulus II (1922-2005) mengenai: “Kehawatirannya terhadap implikasi agresi Amerika ke Irak menjadikan perang keagamaan.. diantara kaum nasrani dan kaum muslimin...     
4.      Kardinal Piulachi –wakil  Yohannes Paulus II dalam lawatan diplomasi untuk mencegah terjadinya perang Irak- awal tahun 2003 berkata: “Penyerangan terhadap Irak merupakan peperangan yang akan menuntun kita kepada masa depan yang gelap, akan  merobohkan kesempatan dialog diantara kaum Nasrani dan kaum muslim.[2]
5.      St. Yohanes -Wakil betrik katholik di Mesir- berkata: “Sesungguhnya Bush menggunakan nabi Isa sebagai tameng, dan spirit perang salib sebagai baju untuk mempertahankan keuntungan materi yang nanti akan diperoeh (minyak bumi), ia memang benar-benar secara sengaja mengarahkan statemen tadi sebagai kampanye perang salib, bukan sebagai salah ucap.”[3]
6.      Mantan presiden Amerika Jimy Carter melukiskan: “Ideologi pemerintahan Amerika yang menyulut peperangan ini adalah ideologi konvensi  baptis Amerika bagian selatan –South Baptis Convention- yang terkenal dengan pertanggung jawaban terhadap Israel  berlandaskan teologi konserfatif yang bersandar pada pemikiran lain, perjalanan kehidupan sebelum jatuh hari penghitungan atas segala amal di dunia.[4]
7.      Senator Amerika Edward Kenedy dan senator Babrik Lehy mengumumkan: “Pemerintah USA terdorong melakukan perang dengan dalih semangat Al Masih.”[5]
8.      Majalah News Week memberitakan: “Pemimpin perang Irak, presiden Bush Junior membawa ajaran injil yang diyakininya: “Bahwa perang terhadap Irak akan menjadi perang setimpal/penegakan keadilan sesuai dengan pemahaman kaum kristiani, seperti apa yang disampaikan bapa suci Agustin (354-430M.) dan dijabarkan oleh Thomas Akuiwini (1220-1273M.) dan Marthin Luther (1483-1546M.) serta yang lainnya. Sesungggunya -Bush- ketika menggunakan istilah “kejahatan” telah menggalinya secara langsung dari nyanyian puji-pujian....Pemikiran politik luar negrinya  selalu bersandar kepada iman kristiani, dan selalu memikirkan perang dengan nama kebebasan/ kemerdekaan warga sipil –termasuk didalamnya kebebasan/kemerdekaan beragama- didalam jantung pusat islam dan arab lama,  dan ia memperoleh dukungan atas prinsipnya dalam divisi politik pada konvensi baptis Amerika bagian selatan, dari orang-orang militan seperti  Richard land, Franklin Graham -bapak spiritual dari Bush– dialah orang yang mencaci maki rosul islam serta mendiskreditkan islam sebagai sebuah kepercayaan yang kejam dan rusak, tidak dapat dipungkiri –beserta para misionaris kristen- keinginannya merubah kaum muslimin menjadi kristen- apalagi di Baghdad.[6]
Disaat orang-orang menyaksikan –banyak diantaranya penduduk Amerika- motif asli dari perang dunia ini, sebuah peperangan yang ditujukan kepada islam  setelah pengeboman 11 September 2001...  begitu juga kesaksian dari para ahli strategi yang merencanakan pembuatan ketetapan Amerika atas realitas (perang) ini... kenyataannya bahwa perang ini bukan memerangi teror, akan tetapi hanya bertujuan memerangi ajaran-ajaran dalam islam;supaya lepas dari sifat aslinya dan sistem ajarannya yang mencakup agama dan negara, politik dan hukum, norma dan akhlak, dunia dan akhirat, hal itu akan terus berlanjut sampai islam mau menerima –sebagai ganti atas semuanya- nilai-nilai barat, kemoderenan ala barat dan pemisahan negara dari pengaruh agama ala barat (sekulerisme), dan pondasi kristen yang menaruh pemisahan diantara hak kaisar penguasa) dan Tuhan pada tempatnya masing-masing.
Dan diantara puluhan kesaksian warga Amerika dan orang barat atas realitas ini, realitas bahwasanya peperangan ini merupakan perang terhadap islam, dibawah jargon “teror” –satu kata yang mereka  bersikeras tidak mau untuk mendefinisikannya- diantara puluhan kesaksian itu kita memilih –sesuai dengan situasi dan kondisi- kesaksian seorang intelektual strategi Amerika Frans Fukuyama yang dalam kesaksiannya berkata –dengan ibarat yang jelas-: “Penyerangan Amerika tidak sederhana sebagai perlawanan terhadap teror, akan tetapi penyerangan itu sebagai bentuk perlawanan terhadap pokok ajaran islam yang berposisi sebagai oposan dari kemoderenan barat, lawan dari negara sekuler, ideologi fundamental ini secara prinsip menyerupai ancaman yang lebih besar –disebagian sisinya- dari pada ancaman yang dibuat oleh paham komunis... tujuan utamanya adalah menyerang sendi-sendi ajaran islam...sehingga islam mau menerima kemoderenan barat....sekulerisme barat... dan pondasi dasar kristiani: “ Taruhlah (berikanlah) hak Kaisar kepada Kaisar dan hak Tuhan kepada Tuhan”![7]
Untuk kenyataan ini, -kenyataan bahwa perang yang terjadi adalah memerangi islam yang menolak kemoderenan barat, menolak nilai-nilai barat (hal-hal yang bersifat kebarat-baratan), menolak sekulerisme barat... bukan perang terhadap teror yang di jadikan satir untuk menyembunyikan dan mengaburkan motif asli dibalik penyerangan itu- mereka bersikeras sepanjang tahun menolak usulan orang-orang islam dan arab yang mendesak pentinggnya pengadaan konvensi internasional untuk mendevinisikan kata “teror” dan membedakan diantara kata teror dengan “jihad islamy” , membedakan antara teror dan perang yang diperbolehkan untuk memerdekakan sebuah negara dari penjajahan... satu hal yang lebih dari sekedar misi dan hal mendesak akan pendevinisian dan penelitian kembali terhadap makna, isi, dan pemahaman islami terhadap kata teror.
Sesungguhnya pemahaman barat terhadap istilah “teror” dan apa yang mereka pahami dari  penggunaan kekerasan yang tidak sah (ilegal) untuk mengintimidasi warga sipil dan memaksa mereka untuk menerima apa yang diinginkan, terlebih bila teror ini dijalankan oleh kekuasaan yang sedang berkuasa untuk menindas rakyatnya, yaitu: teror internasional, yang menebarkan kecemasan dalam hati penduduk sipil,...[8] sungguh pemahaman barat terhadap teror sangat jauh dari pemahaman istilah teror dalam bahasa arab... Dalam Al Qur’an  -kitab pertama dalam bahasa arab dan kitab syariat islam- bahkan islam membebaskan (dari tuduhan) semua agama samawi dari penggunaan jalan teror, kekerasan, pemaksaan dan intimidasi warga dalam ajakan masuk kepada setiap agama-agama samawi.
Metode dakwah kepada kaum Yahudi dalam syariat nabi Musa adalah perkataann yang lemah lembut, bukan kekerasan dan penyerangan, perang dan teror:
إِذْهب انت واخوك بأيتى ولا تنيا فى ذكرى @ إذهبا الى فرعون إنه طغى @ فقولا له قولا لينا لعله يتذكر او يخشى @ قالا ربنا إننا نخاف أن يفرط علينا او أن يطغى @ قال لاتخافا إننى معكما اسمع وأرى @ فأتياه فقولا إنا رسولا ربك فأرسل معنا بنى إسرائيل  ولا تعذبهم قد جئناك بأية من ربك والسلم على من اتبع الهدى @
Artinya:“Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku:@ Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas;@ Maka  berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.@ Berkatalah mereka berdua: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas”.@ Alloh berfirman: “Janganlah kamu berdua khawatir, sesunggguhnya aku beserta kamu berdua , aku mendengar dan melihat”.@ Maka datanglah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dan katakanlah: “Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk.@ (Q.S. Thoha: 42-47).  
Dan oleh karena nabi Musa tidak mendirikan negara, tidak memimpin laskar perang, tidak menceburkan diri dalam peperangan dan penyerbuan.... beliau dilahirkan, tumbuh dewasa, diutus jadi utusan, meninggal, serta dikubur di Mesir, maka jadilah syariatnya bebas dari pemaksaan,, kekerasan dan teror apapun.
Begitu pula halnya dengan agama kristen yang dibawa nabi Isa, agama ini merupakan syariat sufi yang mengajarkan perdamain dan ajaran perdamaian yang bercorak sufi, satu ajaran yang sampai pada devinisi dan contoh didalam perdamaian  dan ketentraman yang terkadang sulit ditemukan atas penerapannya dalam kondisi alam sekarang ini.
Oleh karena itu, Al Masih berkata: “Sesungguhnya kerajaannya tidak terletak dalam alam raya ini!! Pembebasan diri (dari tuduhan) kaum kristiany  -dan metodenya dalam berdakwah- dari kekerasan, pemaksaan, dan teror yang mengintimidasi warga, merupakan sebuah pembebasan diri yang tidak membutuhkan banyak cakap.
Sama halnya dengan metode dakwah islam dalam menyeru kepada Alloh. Metode  hikmah, mau’idzoh hasanah dan metode jadal billati hiya ahsan datang dalam rangka menguatkan manhaj Tuhan dalam mengajak kepada keimanan beragama;karena metode ini merupakan satu-satunya cara yang dapat membuahkan iman dan kepercayaan dalam hati sampai pada tingkatan yakin. Sedang teror – dalam arti intimidasi rakyat sipil dan memaksa sesuai kehendaknya- adalah jalan munafik –jalan yang lebih jelek dibandingkan dengan syirik secara terus terang dan kafir secara terang-terangan juga bukan jalan iman dengan dalih apapun-.
Didepan mereka, orang-orang  yang menyandarkan pemahaman akan adanya isyaroh dalam Al Qur’an –surat  Al Anfal- terhadap teror, sesungguhnya kesalahan yang fatal dari mereka –ini jika tujuannya baik...dan salah dalam memahami- adalah mereka terpancang pada istilah, lupa untuk membedakan pemahaman istilah “teror (irhab)” dalam Al Qur’an dan bahasa Arab dengan kandungan makna ala barat, satu pemahaman yang sekarang menyebar dalam ranah pemikiran, kebudayaan, politik dan media masa. jikalau mereka memang paham hubungan  persesuaian ayat-ayat Al Qur’an yang didalamnya terdapat istilah ini –dalam surat Al Anfal- kemudian mengkompromikan ayat-ayat lain yang menyinggung istilah teror ini –dan lafadz-lafadz yang termusytak darinya- dalam Al Qur’an, setelah itu menafsiri ayat-ayat tadi dan memahami istilah teror sesuai dengan kandungan makna bahasa arab serta hubungan persesuaian ala Qur’an maka tidak terketuk dalam benak seseorang  bahwasanya hanya terdapat hubungan minimal antara islam dengan teror –dalam arti pengintimidasian rakyat sipil dengan kekerasan, permusuhan, dan pemaksaan-.
Sesungguhnya ayat-ayat dalam surat Al Anfal berbicara tentang kaum musyrikin yang memusuhi kaum muslimin  dengan cara meneror dan menganggu   dalam urusan agamanya, dan mengusirnya. Lebih spesifik lagi,  pembahasan ayat-ayat tadi mengenai kaum  musyrikin pengganggu yang melakukan ingkar janji, dan mengintip kelengahan kaum muslimin, walaupun diantara mereka sudah ada perjanjian perdamaian dan keamanan, maka ayat ini memberi perintah kepada kaum muslimin untuk melawan dan menjadikan dari kekuatan mereka sesuatu yang dapat membuat kaum musyrik yang melakukan penghianatan dan merusak janji  takut dan gemetar.
Alloh mengajak berbincang rosul-Nya dalam ayat ini, Ia berfirman:
وإما تخافن من قوم خيانة فانبذ إليهم على سواء, إن الله لا يحب الخائنين @ ولا يحسبن الذين كفروا سبقوا إنهم لا يعجزون @ وأعدوا لهم ما استطعتم من قوة ومن رباط الخيل ترهبون به عدوالله وعدوكم وأخرين من دونهم لا تعلمونهم الله يعلمهم وما تنفقوا من شيئ فى سبيل الله يوف اليكم وانتم لا تظلمون @ وإن جنحوا للسلم فاجنح لها وتوكل على الله إنه هو السميع العليم @ وإن يريدوا أن يخدعوك فإن حسبك الله هو الذى أيدك بنصرة وبالمؤمنين @ وألف بين قلوبهم لو أنفقت ما فى الأرض جميعا ما ألف بين قلوبهم ولكن الله ألف بينهم إنه عزيز حكيم @
Artinya: Dan jika kamu mengetahui penghianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya mereka akan dapat lolos (dari kekuasaan Alloh). Sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan (Alloh).@ Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan  persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Alloh, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahui-nya;sedang Alloh mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Alloh niscaya akan dibalas dengan ganjaran setimpal dan kamu tidak akan dianiaya.@ Dan jika mereka condong pada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertakwalah kepada Alloh. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha  Mengetahui.@ Dan jika mereka bermaksud hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Alloh (menjadi pelindungmu). Dialah yang memberi kekuatan kepadamu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mu’min@ dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang ada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana@ (Q.S. Al Anfal:58-63).
Makna kata Al Irhab (teror) disini adalah menakut-nakuti kaum musyrikin agar tidak melakukan  penghianatan dan mencegah para penipu serta para penghianat;supaya tidak berhianat kepada kaum muslimin yang sudah mengadakan perjanjian.. Irhab bermakna kegiatan menakut-nakuti yang  nantinya membuahkan persiapan kekuatan yang dapat mencegah (hal-hal yang tidak diinginkan)... tidak bermakna menakut-nakuti musuh, kekerasan dan pemaksaan. Yakni perbuatan menakut-nakuti yang akan menghilangkan kekerasan, pemaksaan, dan peperangan.. makna teror disini seperti sebuah sangsi yang dapat mencegah akan terjadinya sesuatu, mengumandangkannya berarti mencegah kejahatan dan dari situ akan mencegah implementasinya... tidak ada hubungan antara kata Irhab –dengan makna ini- dengan intimidasi warga, memaksa mereka dengan kekerasan, perang dan pemaksaan –sebagaimana makna istilah teror dalam pemikiran orang barat-.
Sesungguhnya kepemilikan Uni Sovyet –sewaktu perang dingin.. di pertengahan abad 20-  terhadap senjata –yang menakutkan- nuklir dan hidrogen, adalah hal yang membuat kecemasan Amerika dan kehawatiran akan adanya serangan atom Sovyet.. maka terwujud keamanan dan ketentraman dunia dari malapetaka nuklir... begitu pula halnya dengan kepemilikan Pakistan terhadap nuklir yang menakutkan, kepemilikan itu menjadikan penggunaan nuklir India untuk melawan Pakistan sebuah kemustahilan. Malah keseimbangan pencegahan nuklir membuka jendela perdamain diantara dua negara. Andai   Jepang –tahun 1945- memiliki senjata nuklir, maka akan membuat takut Amerika, dan tentunya  Hiroshima dan Nagasaki terselamatkan dari bencana nuklir yang mengepung dan menghancurkan kedua kota di tanggal itu.
Disini, kata “Irhab”(Teror) –Bermakna teror untuk menakut-nakuti musuh- adalah jaminan untuk mewujudkan keamanan dan perdamaian bagi semuanya.
Makna istilah “Irhab” dalam bahasa Arab –bahasa Al Qur’an- menjadi saksi atas realitas pemahaman ini –Beserta penyerasian/runtutan yang terdapat dalam ayat-ayat  surat Al Anfal-
Dan ketika kita merujuk kepada Al Roghib Al Isfahany dalam kitabnya “Almufrodat fi Ghorib Al Qur’an” maka kita akan menemukan bahwasanya makna teror (irhab) –dalam Al Qur’an dan bahasa Arab- berlawanan dengan tindakan kekerasan yang menimbulkan intimidasi terhadap rakyat sipil dan menimbulkan ketakutan.. kata irhab berasal dari kata rohbah, bermakna kehawatiran dengan disertai penjagaan diri dan huru-hara
Tidak mungkin bagi orang yang waras menafsiri kehawatiran, kecemasan, dan ketakutan dengan tindakan kejam yang bersifat mengintimidasi dan menimbulkan ketakutan.. Dan ayat-ayat Al Qur’an yang didalamnya terdapat isyaroh terhadap istilah “irhab” menguatkan argumen tersebut, taklupa pula  perubahan bahasanya dari satu bentuk ke bentuk lain (tasrifah lughowiyah):
ولما سكت عن موسى الغضب أخذ الالواح وفى نسختها هدى ورحمة للذين هم لربهم يرهبون
Artinya: “Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali)luh-luh (Taurot) itu;dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya.”(Q.S. Al A’rof:154). Maksud dari kata lilladziina hum lirobbihim yarhabun disini adalah orang-orang yang takut kepada Tuhannya
يبنى إسرائيل أذكروا نعمتي التى أنعمت عليكم وأوفوا بعهدى أوف بعهدكم وإيى فارهبون
Artinya: Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya aku penuhi janji-Ku kepadamu;dan hanya kepada-Ku lahkamu harus takut (tunduk). (Q.S. Al Baqoroh:40). Makna kata wa iyyaaya farhabun adalah takutlah kepadaku dan tunduklah, jangan kau takut dan tunduk kepada selain Aku.
وقال الله لا تتخذوا الهين إثنين إنما هو إله واحد فإيى فارهبون
Artinya: Alloh berfirman: “Janganlah kamu menyembah dua Tuhan;sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut “ (Q.S. An Nahl:51). Maksudnya adalah dekatkanlah dirimu dan tunduklah hanya kepada Alloh, karena Dialah satu-satunya yang patut disembah, tidak ada yang menyekutukannya.
وجآء السحرة فرعون قالوا إن لنا لأجرا إن كنا نحن الغالبين @ قال نعم وإنكم لمن المقربين @ قالوا يموسى إمآ أن تلقى وإما ان تكون نحن الملقين @ قال القوا فلمآ ألقوا سحروا أعين الناس واسترهبوهم وجآءوا بسحر عظيم @
Artinya: Dan beberapa ahli sihir itu datang kepada Fir’aun mengatakan: “(Apakah) sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kami yang menang?”@ Ahli-ahli sihir itu berkata: “Hai Musa, kamukah yang akan melempar lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?” @ Musa menjawab: “lemparkanlah lebih dahulu)!” maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang menakjubkan. (Q.S. Al A’rof: 113-116). Maksudnya, mereka (tukang sihir) memberikan ketakutan yang luar biasa kepada para penonton.
فلما قضى موسى الاجل وستر بأهله أنس من جانب الطور نارا قال لأهله امكثوا إنى أنست نارا لعلى أتيكم منها بخبر أو جذوة من النار لعلكم تصطلون @ فلما أتها نودى من شاطئ الواد الأيمن فى البقعة المباركة من الشجرة أن يموسى إنى انا الله رب العلمين @ وأن ألق عصاك فلما رءاها تهتز كأنهاجآن ولى مدبرا ولم يعقب يموسى أقبل ولا تخف إنك من الأمنين @ أسلك يدك فى جيبك تخرج بيضآء من غير سوء واضمم إليك جناحك من الرهب فذانك برهنان من ربك إلى فرعون وملإه إنهم كانوا قوما فسقين @
Artinya: Maka tatakala Musa telah menyelesaikan waktu yang telah ditentukan dan dia berangkat dengan keluarganya, dia melihat api di lereng gunung, ia berkata kepada keluarganya: “tunggulah (disini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempatt) api itu atau membawa sepercik api, agar kamu dapat menghangatkan badan.”@ Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah sebalah kanan pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: “Wahai Musa, sesunggguhnya aku adalah Alloh, Tuhan semesta alam.”@ dan lemparkanlah tongkatmu. Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seolah-olah dia ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Kemudian Musa diseru): “Hai Musa, datanglah kau kepada-Ku dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman.@ Masukanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia akan keluar putih tidak bercacat bukan karena penyakit, dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada) mu bila ketakutan, maka yang demikian  itu adalah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang akan kamu hadapkan kepada Fir’aun dan para pembesar-pembesarnya). Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang fasik.@ (Q.S. Al Qoshosh:29-32). Kata Al Rohb disini sama dengan kata khouf yang artinya takut/cemas.
ألم تر الى الذين نافقوا يقولون لإخوانهم الذين كفروا من أهل الكتب لئن أخرجتم لنخرجن  معكم ولا نطيع فيكم أحدا أبدا وإن قوتلتم لننصرنكم والله يشهد إنهم لكذبون @ لئن أخرجوا لا يخرجون معهم ولئن قوتلوا لا ينصرونهم ولئن نصروهم ليولن الأدبر ثم لا ينصرون @ لأنتم أشد رهبة فى صدورهم من الله  ذالك بأنهم قوم لا يفقهون @ لا يقاتلونكم جميعا الا فى قرى محصنة او من ورآء جدر بأسهم بينهم شديد تحسبهم جميعا وقلوبهم شتى ذالك بأنهم قوم لا يعقلون @
Artinya: Apakah kamu tidak memperhatikan orang-oranng munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir diantara ahli kitab: “Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu;dan kami selamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan)mu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantumu.” Dan Alloh menyaksikan, bahwa mereka benar-benar pendusta.@ Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya kaum munafik tidak akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka(munafik) menolongnya niscaya mereka akan berpaling kebelakang, kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan.@ Sesungguhnya kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada alloh. Yang demikian itu karena mereka adalah kaum yang tiada mengerti.@ Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatupadu kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau dibalik tembok. Permushan antar sesama mereka sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.@ (Q.S. Al Hasyr:11-14)) Asyaddu rohbatan:Asyaddu Takhwiifan(lebih ditakuti).
وزكريآ إذ نادى ربه رب لا تذرنى فردا وأنت خير الوارثين @ فاستجبنا له ووهبنا له يحيى وأصلحنا له زوجه إنهم كانوا يسرعون فى الخيرات ويدعوننا رغبا ورهبا وكانوا لنا خشعينن @
Artinya: Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris yang paling baik.@ Maka kami memperkenan-kan do’anya, dan kami anugrahkan kepadanya Yahya dan kami jadikan isterinya dapat menngandung. Sesungguhnya mereka adalah oranng-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-peerbuatan yang baik dan mereka berdo’a kepada kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada kami.@ (Q.S. Al Anbiya:89-90). Roghoban Wa Rohaba yakni mengharapkan rohmat kami dan takut atas siksa kami  
يأيها الذين أمنوا إن كثيرا من الأحبار والرهبان لياكلون أموال الناس بالبطل ويصدون عن سبيل الله والذين يكنزون الذهب والفضة ولاينفقونها فى سبيل الله فبشرهم بعذاب أليم
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan bathil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Alloh. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Alloh, maka beritahukanlah kepada mereka, (Bahwa mereka akan mendapat) siksa yang  pedih. (Q.S. At Taubah:34).
لتجدن أشد الناس عدوة للذين أمنوا اليهود والذين أشركوا ولتجدن أقربهم مودة للذين أمنوا الذين قالوا إنا نصرى ذالك بأن منهم قسيسين ورهبانا وأنهم لا يستكبرون @ وإذا سمعوا مآ أنزل إلى الرسول ترى أعينهم تفيض من الدمع مما عرفوا من الحق يقولون ربنآ أمنا فاكتبنا مع الشاهدين
Artinya: sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannnya terhadap orang-orangyang beriman ialah orang-orangYahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: “Sessungguhnya kami ini orangNasrani”. Yang demikian itu disebabkan karena diantara mereka itu (Orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena  sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.@ Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabakan kebenaran Al Qur’an yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri): seraya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur’an dan kerasulan Muhammad Saw).      
وقالت اليهود عزير ابن الله وقالت النصرى المسيح ابن الله ذلك قولهم بأفوههم يضهئون قول الذين كفروا من قبل قتلهم الله  أنى يؤفكون @ اتخذوا أحبارهم ورهبانهم أربابا من دون الله والمسيح ابن مريم ومآ أمروا إلا ليعبدوا إلها وحدا لآإله إلا هو سبحنه عما يشركون @ يريدون أن يطفئوا نور الله بأفواههم ويأبى الله إلا إن يتم نوره ولو كره الكفرون @              
Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu putera Alloh” dan orang nasrani berkata: “Al Masih itu putera Alloh”. Demikianlah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru ucapan orang-orang kafir terdahulu. Mereka dilakanati Alloh;bagaimana mereka sampai berpaling?@ mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Alloh, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam;padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yanng Maha Esa;tiada Tuhan selain dia. Maha suci Alloh dari apa yang mereka persekutukan.@ Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Alloh dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Alloh tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai.@ (Q.S. At Taubah:30-32)
ولقد أرسلنا نوحا وإبراهيم وجعلنا فى ذريتهما النبوة والكتب فمنهم مهتد وكثير منهم فسقون @ ثم قفينا على أثرهم برسلنا وقفينا بعيسى ابن مريم وأتينه الإنجيل وجعلنا فى قلوب الذين اتبعوه رأفة ورحمة ورهبانية ابتدعوها ما كتبنها عليهم إلا ابتغاء رضوان الله فما رعوها حق رعايتها فئاتينا الذين أمنوا منهم أجرهم وكثير منهم فسقون @  
Dan sesunggguhnya kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan kami jadikan kepada keturunann keduanya kenabian dan Al Kitab, maka diantara mereka ada yang menerima petunjuk dan banyak diantara mereka yang fasik.@ Kemudian kami iringi dibelakang mereka dengan rasul-rasul kami dan kami iringi (pula) dengan Isa putera Maryam;dan kami berikan kepadannya Injil dan kami jadikan dalm hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rohbaniyyah padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi mereka sendirilah yang mengada-adaknnya) untuk mencari keridoan Alloh, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka kami berikan kepada orang-orang yang beriman diantara mereka pahalanya dan banyak diantara mereka orang-oranng fasik.@ (Q.S. Al Hadiid:26-27)
Ar Ruhban adalah orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam takut kepada Alloh. Dan Rohbaniyah adalah bersungguh-sungguh dalam takut kepada Alloh –tidak terdapat dalam kandungan istilah-istilah Al Qur’an manapun- kata yarhabuun... farhabuun... turhabuun... istarhabuuhum.. arrohbbu.. arrohbah.. arruhbaan.. arrohbaniyah.. sesuatu yang mengindikasikan dari dekat atau jauh terhadap makna teror menurut orang barat... makna: kekerasan yang membuat takut orang-orang yang tak bersalah dan warga sipil.
Memang sebagian penyebar berita ketakutan dan kebohongan, mengarahkan –walaupun bukti-bukti ini telah disodorkan pada mereka- kecurigaan terhadap islam bahwasanya Islam telah meletakan pondamen teror...
Tokoh agama sekailgus politik, pendeta Amerika Butt Robertson –Pendiri kelompok  persekutuan politik kristen- yang memegang kontrol konggres Amerika, partai Republik dan pemerintah Amerika. Dia merupakan  mantan calon presiden Amerika, bapak spiritual dari Presiden Bush junior, yang ditangannya Bush lahir kembali dalam pemahaman baru mengenai kristen. Pendeta itu berkata: “Sesungguhnya agama islam mengajak kepada kekerasan... dengan merenungkan makna hakiki terhadap ayat-ayat  Al Qur’an, sesungguhnya Usamah Bin Laden orang yang paling sempurna dalam menjalankan agamanya dibanding yang lain....![9]
Tokoh orientalis Yahudi Amerika Bernard Louis berkata: “Sesungguhnya teror pada hari ini merupakan perseteruan/sengketa panjang diantara islam dan barat.. aturan etika yang islam bersandar kepadanya berbeda dengan yang ada dalam peradaban Yahudi/kristen –barat- dan ayat-ayat Al Qur’an membenarkan penggunaan kekerasan untuk memerangi umat lain... perang ini merupakan perang antar agama!![10]
Margaret Tetcher –mantan Perdana Mentri Inggris- berkata: “Tantangan teror islam yang tiada taranya tidak berhenti pada Usamah Bin Laden saja akan tetapi mencakup sampai orang-orang yang memberi pinjaman (modal) dalam serangan 11 September terhadap Amerika, dan orang-orang yang mendanai Usamah Bin Laden dan Thaliban, akan tetapi mereka menolak nilai-nilai barat dan kepentingan mereka bertentangan dengan kepentingan orang barat.[11]
Jika sebagian para pendusta telah mencurigai islam sebagai pembuat pondasi teror –dengan makna membunuh orang-orang yang tak bersalah dan menakut-nakuti warga sipil- kemudian pena dan tulisan mereka membuka kejelekan-kejelekan kaum muslimin ketika mengungkapkan “Pengingkaran nilai-nilai barat... dan penentangan impian-impian barat”  sebagai teror dan kekerasan berdarah. Sesungguhnya kita menoleh pemikirannya  sebuah pemikiran munafik  yang menjadikan mereka mencurigai “korban” dan membebaskan “terpidana” !!. Kita  berbicara kepada mereka:
Tidakkah kalian lihat kejadian-kejadian yang sudah biasa dialami oleh kebanyakan warga muslim, mereka telah jadi korban dan korban pembunuhan dari kekerasan orang Barat Yahudi  di Palestina, Irak, Checnia, Thailand, Vietnam, Philipina, dan daerah-daerah islam lain.
-Pengusiran warga muslim dari rumah dan daerah mereka, pemindahan mereka ke barak-barak pengungsian adalah tindak kekerasan, teror, dan menakut-nakuti warga yang tak bersalah- dan mayoritas para pengungsi di muka bumi ini adalah dari kaum muslimin.
 Alangkah lebih baik kita memandang sejarah hubungan antara barat dan timur;supaya tangan kita, penglihatan kita, dan pandangan kita  dapat meraba dan melihat (menjangkau) abad-abad peperangan, tindak kekerasan, dan pemaksaan budaya, politik, agama, dan peradaban yang telah dilakukan barat sebagai bentuk perlawanan terhadap timur dalam sebagian besar abad-abad tersebut:
Sepuluh abad dari peperangan dan ekspansi Yunani/Romawi/Bizantium dari mulai Alexander Agung (356-323SM.) –Di abad 4 Sebelum Masehi- sampai Heraclius (610-641M.)-Abad 7M.-
Dua abad dari perang Salib (489-690H./1096-1191M.)
Lima abad yaitu masa perang barat modern –Yang dimulai sejak jatuhnya kota Granada (897H./1492M.) dari kekuasaan islam ... kemudian menjajah sebagian besar  kantong-kantong islam. Ini merupakan perang  untuk mengobati hegemoni barat hingga sekarang.
Sesungguhnnya dengan melihat peta timur dan barat, tangan kita, penglihatan dan pandangan kita akan mendapatkan satu kenyataan yang berkata: “Dimanakah perang, penjajahan, dan balas dendam yang membuat ketakutan warga, membuat kecemasan orang-orang yang tak bersalah? Sesungguhnya pangkalan-pangkalan militer barat memenuhi daerah-daerah islam.
Ratusan ribu tentara barat menduduki banyak daerah islam.
Ratusan pabrik barat yang melintasi benua dan negara merongrong kekayan dunia islam.
Disaat itu pula peta barat kosong dari wujud apapun tentang islam atau memberi kebebasan pada mereka. Sampai-sampai para pribadi muslim yang hidup di barat menjadi –apalagi setelah pengeboman September 2001- korban dari berbagai macam tindakan diskriminasi, ketakutan, penjara dan penahanan dengan alasan yang tak dapat dijelaskan, dan hingga para pengacarapun juga tidak tahu!!. Penahanan abadi sepanjang masa tanpa menjelaskan sebab-sebab penahanannya!!. Karena mereka mirip atau benar-benar seorang muslim, itu saja alasannya. Satu hal yang dapat mengingatkan kita akan statemen orientalis Perancis Jack Perk (1910-1995) yang membicarakan tentang sejarah hubungan barat dengan islam: “ sesungguhnya islam yang menjadi akhir dari  tiga agama samawi, dan yang menjadi agama lebih dari satu milyar penduduk bumi, agama yang dekat dengan barat dari titik pandang geografi, sejarah, sampai pada ranah nilai dan pemahaman, telah dan akan menjadi sampai sekarang menurut orang barat: Sepupu yang tidak diketahui... saudara laki-laki yang tidak diterima... yang ditolak selamanya... dijauhkan selamanya... dan punya kemiripan selamanya...[12]
Lantas, dimanakah teror yang membuat takut orang-orang yang tak bersalah dan penduduk biasa? Dan siapakah orang-orang yang membuat dan melancarkan aksi teror ini?
-Jikalau ajaran kuno Yahudi– bukan syari’at nabi Musa -telah menjadi komposisi dari peradaban barat- yang mewarisi struktur imperialis –bukan manusianya- Praktek ini dengan dunia timur (islam) dan dengan orang-orang islam maka kita membaca didalam ajaran Yahudi ajakan untuk memusnahkan seluruh manusia yang ada di muka bumi dan memusnahkan seluruh manusia tanpa memberi peluang untuk mengadakan perjanjian. Janganlah matamu memandang iba pada mereka... hapuslah nama-nama mereka dari bawah langit seperti kaum ‘Amalik!! (safarutasniyah, ishah 7:1-6, 14-16, ishah 20:10-16, ishah25:19)
Sebagaimana kita membaca pemikiran ini –saat ini- fatwa-fatwa pendeta  Yahudi yang meletakan “ajaran berdarah” dalam tindakan dan perebutan atas tanah Palestina. Hal itu seperti fatwa pendeta Yahudi (Al ‘akid .A. fidan zimbal), dalam fatwanya ia mengatakan kepada tentara Yahudi yang menduduki kelompok barat: “Sesungguhnya syariat mendorong kita untuk membunuh siapa saja, sampai penduduk yang baikpun harus kita bunuh..!!!![13]
Lantas, dimanakah kita? dan dimanakah dunia dari teror yang menebarkan ketakutan kepada penduduk sipil, dan membunuh sampai-sampai membunuh para penduduk yang tak bersalah.
Sesungguhnya kaum muslimin bukan orang-orang yang memusnahkan komunitas Hindu dan merobohkan peradabannnya
Mereka (kaum muslimin) bukan orang-orang yang menggunakan senjata penghancur masal –bom atom- dalam memusnahkan penduduk yang tak bersalah di Hiroshima dan Nagasaki Jepang pada tahun 1945
Mereka bukan orang-orang yang meracuni tanah, membakar hutan, dan memusnahkan tiga juta penduduk di Vietnam
Bukan pula dalang dari pembunuhan kurang lebih dua juta syuhada di Al Jazair
Mereka bukan orang-orang yang menggunakan uranium, bom cluster, meracuni lingkungan dan membunuh puluhan ribu, bahkan meluluhlantakan tempat-tempat peninggalan peradaban langka dan berharga di Irak.
Mereka bukan orang-orang  yang memusnahkan tujuh puluh juta jiwa dalam dua perang dunia kolonial yang terjadi dalam abad dua puluh.
Mereka juga bukan orang-orang yang berusaha menjadikan banyak dari negara-negara di selatan (Afrika) sebagai kuburan bagi limbah atom yang dapat membinasakann serta merusak kehidupan, dan menjadikan dari  kehidupan orang-orang selatan dan dari pertanian mereka sebagai lahan percobaan, sumber-sumber penghasilan insektisida berbahaya, pupuk tak layak jual dan obat kadaluarsa.
Orang-orang muslim –dalam sejarah mereka, di masa dahulu, zaman pertengahan, dan zaman sekarang- bukan orang-orang yang melakukan kejahatan-kejahatan tadi, bukan pula yang melakukan sebagian darinya.
Jika kaum muslimin telah mempersiapkan kekuatan sebagaimana yang telah diperintahkan dalam surat Al Anfal: “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Alloh, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya;sedang Alloh mengetahuinya.” (Q.S Al Anfal:60) .... dan  menjadikannya sebagai sumber  kekuatan, pencegahan, dan kemuliaan. Kemudian  menakut-nakuti orang-orang yang  tamak terhadap daerah mereka dan kekayaannya, maka tidak akan terjadi teror ini, teror yang menjadikan mereka sebagai korban didalam dunia ini.



[1] Surat kabar Al Hayat London, edisi 29-2-2003.
[2] Surat kabar As Syarq Al Ausath, London, edisi 8-3-2003.
[3] Surat Kabar Al ‘Araby, Kairo, edisi 16-3-2003.
[4] Surat Kabar As Syarq Al Ausath, edisi 10-3-2003.
[5] Surat Kabar Al Hayat, edisi 29-2-2003.
[6] News Week Amerika, edisi 11-3-2003.
[7] News Week Amerika, edisi Desember  2001, dan Februari 2002.
[8] Mu’jam Al ‘Ulum Al Ijtima’iyah –Majma’ Lughot Al ‘Arabiyyah- cet. Kairo, thn. 1975.
[9] Surat kabar As Syarq Al Ausath, edisi 3 Februari 2002, dan surat kabar Al Hayat, edisi 26 Februari 2002,  serta surat kabar Al Ahraam Kairo, edisi 11 februari 2002.
[10] Surat kabar Al Ahraam, edisi 3 maret 2003, Al Ahram menukil pernyataan Zachary Karbel di News Week edisi 14 Januari 2002.
[11] Surat kabar As Syarq Al Ausath, edisi 14 Februari 2002.
[12] Dari statemen Jack Perk pada tanggal 27 Juni 1995, lih. Husunatul Mishbahy (Al ‘Arab wa Al Islam fi Nadzri Al Mustasyriq Al Faransy Jack Perk, surat kabar As Syarq Al Ausath, edisi 1 Nophember 2000.
[13] Israil Syajak: Ad DiyanahAl Yahudiyah Wa Mauqifuha Min Ghoir Al Yahud, hal. 134,135, terjemah: Hasan Khidir, cet. Kairo, thn. 1994.

1 komentar: