Sabtu, 04 Juni 2011

Bahwa

Aku: "Bahwa manusia tercipta berpasangan-pasangan, tidak ada satupun yang menolak. Bahwa setiap pasangan harus menerima kelebihan dan kekurangan pasangannya merupakan sabab, yang tanpanya kiranya mustahil akan hidup satu pasangan dalam hidup yang sebenar-benarnya. Bahwa setiap pasangan harus saling melengkapi satu sama lain itu juga sabab, bukan sarat. Makanya, kita sudah cocok.

Kamu: "cocok bagaimana? aku terlahir dari keluarga bernasab, darahku biru, hartaku berlimpah, dan aku tidak dapat dikatakan jelek, sedangkan kau?

Aku: "Baik, kalau masalah kufu yang kau persoalkan. aku sudah bilang berkali-kali padamu bahwa untuk dapat membangun rumah tangga yang sakinah mawadah warohmah kita harus siap menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing serta harus dapat saling melengkapi. Benar, kau dari kalangan bernasab, aku juga tidak dapat dikatakan tidak bernasab. aku tidak sombong ya... aku juga masih keturunan nabi. Masalah darah aku juga tidak bisa disepelekan, aku malah punya dua sel darah yaitu darah merah dan darah putih. Masalah harta jangan kawatir, mobilku banyak, setiap kali aku mau pergi ada yang bersedia mengantarkan, tanah leluhurku berhektar-hektar, hanya saja saudaraku banyak jadi harus rela berbagi dengan mereka. Kau tau bahwa seluruh tanah di desa ini dulunya milik siapa? itu milik embah-embahku.. tapi mereka sekarang telah meninggal dan mewariskannya pada anak cucu. Yang ditempati mereka sekarang cuma tanah berukuran 80X200 cm. Apakah kau masih ragu apakah aku bisa memberikan tempat tinggal padamu kelak jikalau kita sudah menikah dan beranak pinak? bukankah yang kita butuhkan cuma tanah 1X2 M? betul sekali bahwa kau tidak dapat dikatakan jelek, tapi juga tak dapat dikatakan cantik seratus persen, aku juga tidak terlalu tampan tapi juga tidak bisa diktakan buruk rupa. Bukankah kita semua masuk dalam kategori ciptaan tuhan yang paling sempurna, bukankah begitu? tentunya sebagai anak dari seorang yang berpendidikan dan berpengetahhuan luas kau pasti tau.

Kamu: "Strata pendidikan kita terpaut jauh. dan penghasilan dariku lebih tinggi darimu"

Aku: "Bagaimana bisa dibilang jauh? kamu S1 aku malah S2.

Kamu: "Loh !!!! bukannya kamu cuma tamatan SD?

Aku: "Betul sekali. Aku cuma tamatan SD, itulah S1 ku,  kan pada tulisan SD ada S nya, terus S yang lain adalah statusku sebagai santri pondok, jadi aku punya dua gelar S. kalau masalah penghasilan, apakah kau tidak pernah membaca bahwa Khodijah adalah wanita kaya raya yang mendanai perjuanan Nabi. apakah kau tidak ingin seperti beliau? bukaknkah sudah terpatri kuat dalam hatimu bahwa kau ingin berjuang dijalan alloh dengan jalan apapun? Ini merupakan jalan Alloh yang ditujukan kepadamu agar kamu dapat membaktikan seluruh jiwa ragamu di jalanNya, apakah kau masih ragu dengan pilihan yang Alloh berikan padamu? Apkah menurutmu ini bukan suatu pilihan? sebuah keterpaksaan menurutmu?

Kamu: " Ya... itu bukan pilihan.

Aku: "Ini sudah terjadi, berarti ini pilihan Alloh buatmu, bukakankah setiap yang ada di muka bumi ini adalah menurut qudroh dan irodahNya? bukankah kita diperintahkan untuk menerima qodar alloh yang baik maupun buruk? tidakkah kau termasuk golongan orang-orang yang beriman?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar